Sapu Uyun Desa Mayang
Posted by desamayang on July 17, 2018 with No comments
Mungkin nama sapu uyun masih belum familiar dimasyarakat. Karena produksi sapu ini yang terbilang masih jarang sehingga tidak mudah untuk menemukannya di pasaran. Namun sapu ini memiliki bentuk dan fungsi yang sama dengan sapu ijuk, hanya bahan baku pembuatannya saja yang berbeda. Sapu ijuk berwarna hitam sedangkan sapu uyun cenderung berwarna hijau kecoklatan. Sapu uyun terbuat dari tanaman yang bernama “Uyun” yang merupakan tanaman serabut. Bagian tanaman yang dimanfaatkan untuk pembuatan sapu yaitu bagian bunganya. Tanaman ini bisa hidup selama kurang lebih 8 tahun setelah penanaman. Tanaman ini biasanya berbunga pada bulan Juni-Oktober.
(Sumber : Dokumen Pribadi)
Masyarakat di Desa Mayang merupakan salah satu desa yang memproduksi sapu uyun. Pembuatan sapu didesa ini masih dalam tahap produksi rumahan, belum ada salah satu pemodal besar yang memproduksi sapu secara masal. Di Desa Mayang para pengrajin tidak menanam sendiri tanaman uyun ini, mereka memperolehnya dari para petani uyun yang juga merupakan masyarakat Desa Mayang. Jika dikalkulasikan Desa Mayang dapat menghasilkan sapu uyun sekitar 500 buah per hari. Proses penjualan sapu uyun Desa Mayang ada yang dijual langsung ke masyarakat dan ada pula yang dijual ke tengkulak (pengumpul).
Harga bahan baku sapu uyun yaitu Rp 7.000,00- per ikat. Harga jual sapu uyun jika dijual ke tengkulak (pengumpul) yaitu Rp 12.000,00-. Dan jika dijual langsung ke masyarakat yaitu Rp 15.000,00-. Pada saat ini kendala yang dihadapi pengrajin sapu uyun Desa Mayang yaitu kesulitan mencari bahan baku sapu uyun pada bulan tanaman Uyun tidak berbunga. Harapannya untuk kedepannya akan ada yang dapat menyetok bahan baku dan juga menampung hasil pembuatan sapu uyun sehingga produksi dan penjualan sapu uyun Desa Mayang lebih terjamin.
0 comments:
Post a Comment