Permasalahan Sosial

Penduduk Desa Mayang berdasarkan data terakhir hasil sensus penduduk Tahun 2014 tercatat sebanyak 4.507 jiwa, tahun 2013 sebanyak 4.502 jiwa, tahun 2012 sebanyak 4.490 jiwa dan tahun 2015 sebanyak 4.623. Sehingga mengenai penduduk Desa Mayang mengalami kenaikan untuk setiap tahunnya.  Proyeksi jumlah penduduk di Desa Mayang tahun 2016 berjumlah 4.817 jiwa dan tahun 2017 berjumlah 5.230.

Tantangan yang dihadapi dalam pembangunan kesejahteraan sosial meliputi proses globalisasi dan industrialisasi serta kritis ekonomi dan politik berkepanjangan. Dampak yang dirasakan diantaranya semakin berkembang dan meluasnya bobot, jumlah dan kompleksitas berbagai permasalahan sosial. Keadaan ini bisa dilihat dan diamati dari table berikut :

No
Masalah Kesejahteraan Sosial
Jumlah
Keterangan
1
Anak teratur
0
2
Anak nakal
0
3
Anak Balita
0
4
Anak Jalanan
0
5
Lansia Terlantar
0
6
Pengemis
0
7
Gelandangan
0
8
Korban NAPZA
0
9
PSK
0
10
Eks Narapidana44
0
11
Penyandang Cacat
25
Tuna Rungu
12
Penyandang Cacat (eks kronis)
0
13
Keluarga Miskin Sosial
406
14
Keluarga Bermasalah Sosial Psikologis
0
15
Keluarga Rumah Tak Layak Huni
150
16
Wanita Rawan Sosial Ekonomi
325
17
Pemulung
0
18
Janda Pensiunan
12
19
Korban Bencana
0

20
Masyarakat Tinggal di Rawan Bencana
346 KK

21
Komunitas adat terpencil
0

22
Lain-lain
0

(Sumber : Dokumen Desa)
Berkaitan dengan perkembangan situasi dan kondisi kenagakerjaan di Desa Mayang sampai akhir tahun kemarin, masih menunjukan keadaan kondusif, walaupun di pihak lain masih dihadapkan pada keterbatasan lapangan kerja dan jumlah pencari kerja yang cukup banyak. Keadaan ini semakin sulit dikendalikan akibat krisis ekonomi dan banyaknya pencari kerja di Desa Mayang adalah akibat penambahan angkatan kerja baru dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Kondisi ini terus berlangsung diberbagai lapisan tingkatan sektor-sektor usaha strategis yang banyak menyerap tenaga kerja. Keadaan seperti ini memberikan kontribusi sangat besar terhadap jumlah pencari kerja yang tidak terproyeksikan sebelumnya.

Dari segi pendidikan, lulusan SLTA menempati urutan pertama dari jumlah prosentase pencari kerja yang berhasill ditempatkan terhadap total pencari kerja, yaitu menurut tingkat pendidikan mencapai angka 65%.